Skip to main content

contoh makalah stoikiometri

MAKALAH KELOMPOK
STOIKIOMETRI

Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Mata Kuliah Kimia Dasar
Dosen Pengampu:
·         Dra HRA Mulyani, M. TA
·         Widya Sartika Sulistiani, S.Si,M.Sc
·         Dra. Ratini, M.Pd


Disusun Oleh:
1.      Hudha              14330026

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
TAHUN 2014/2015



KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt, sebab karena rahmat dan nikmat-Nyalah saya dapat mnyelesaikan sebuah tugas makalah kimia ini, yang diberikan oleh ibu Dra. HRA Mulyani,M.TA,Dra. Ratini, M. Pd., dan Widya Sartika Sulistiani,S.Si,M.Sc. selaku dosen Pembimbing kimia dasar .
            Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen yang bersangkutan dan juga agar setiap mahasiswa dapat terlatih dalam pembuatan makalah. Makalah ini berjudul “ Stoikiometri”.
            Adapun sumber-sember dalam pembuatan makalah ini, didapatkan dari beberapa buku yang membahas tentang materi yang berkaitan dan juga melalui media internet. Saya sebagai penyusun makalah ini, sangat berterima kasih kepada penyedia sumber walau tidak dapat secara langsung untuk mengucapkannya.
            Saya menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitu pun dengan saya yang masih seorang mahasiswa. Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih banyak sekali kekurangan-kekurang yang ditemukan, oleh karena itu saya mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya mangharapkan ada kritik dan saran dari para pembaca sekalian dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.     

Metro, 7 Oktober 2014


Penulis

DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL                                                                                                                   
KATA PENGANTAR                                                                                                                 
DAFTAR ISI                                                                                                                             
BAB I PENDAHULUAN                                                                                                                                                            
A.      Latar Belakang                                                                                                       
B.      Rumusan Masalah                                                                                                  
C.      Tujuan Penulisan                                                                                                    
D.     Sistematika Makalah                                                                                              

BAB II PEMBAHASAN                                                                                                             

A.      Konsentra Larutan                                                                                                  
B.      Pengenceran                                                                                                          

BAB III PENUTUP                                                                                                                    
A.      Kesimpulan                                                                                                             
B.      Tanggapan                                                                                                              
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                                  






BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Reaksi kimia biasanya berlangsung antara dua campuran zat, bukannya antara dua zat murni. Satu tipe yang lazim dari campuran adalah larutan. Dalam alam kebanyakan reaksi berlangsung dalam larutan air. Cairan tubuh baik tumbuhan maupun hewan adalah larutan dalam air dari banyak zat . jelas reaksi di samudera, danau ,dan sungai melibatkan larutan. Dalam tanah reaksi utama berlangsung dalam lapisan-lapisan tipis larutan yang diadsorpsi pada padatan, bahkan dalam daerah gurun sekalipun. Kuantitas relatif suatu zat tertentu dalam suatu larutan disebut konsentrasi. Konsentrasi merupakan faktor penting dalam menentukan betapa cepatnya suatu reaksi berlangsung dan, dalam beberapa hal, dalam menentukan produk 

 produk apa yang terbentuk. Dalam bab selanjutnya kita akan menguraikan beberapa cara yang  berguna dalam menyatakan konsentrasi. Oleh karena itu penulis ingin mengkaji lebih lanjut mengenai konsentrasi larutan dan mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan reaksi. Karena selesainya semua percobaan pada mata kuliah praktikum kimia dasar, maka metode yang penulis pergunakan adalah Study pusaka dan internet yaitu mengumpulkan data melalui buku-buku dan internet yang menunjang dan berkaitan langsung terhadap makalah yang ditulis.


B.    Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari konsentrasi larutan?
2.      Apa saja satuan hitung konsentrasi larutan?
3.      Apa pengenceran itu?

C.    Tujuan Penulisan
 Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
1.      Memberikan informasi apa itu stoikiometri
2.      Memberikan informasi tentang konsentrasi larutan dan pengenceran




D.   Sistematika Makalah
BAB I PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
B.      Rumusan Masalah
C.      Tujuan Penulisan
D.     Sistematika penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A.      Konsentrasi Larutan
B.      Pengenceran

BAB III PENUTUP
Kesimpulan
















BAB II
PEMBAHASAN
A.    KONSENTRASI LARUTAN
Konsentrasi adalah istilah umum untuk menyatakan banyaknya bagian zat terlarut dan pelarut yang terdapat dalam larutan. Konsentrasi dapat dinyatakan secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Untuk ukuran secara kualitatif, konsentrasi larutan dinyatakan dengan istilah larutan pekat (concentrated) dan encer (dilute). Kedua isitilah ini menyatakan bagian relatif zat terlarut dan pelarut dalam larutan. Larutan pekat berarti jumlah zat terlarut relatif besar, sedangkan larutan encer berarti jumlah zat terlarut relatif lebih sedikit. Biasanya, istilah pekat dan encer digunakan untuk membandingkan konsentrasi dua atau lebih larutan.

Dalam ukuran kuantitatif, konsentrasi larutan dinyatakan dalam g/mL (sama seperti satuan untuk densitas). Namun, dalam perhitungan stoikiometri satuan gram diganti dengan satuan mol sehingga diperoleh satuan mol/L. Konsentrasi dalam mol/L atau mmol/mL dikenal dengan istilah molaritas atau konsentrasi molar.
Dibawah ini adalah berbagai cara untuk menyatakan konsentrasi larutan;


1.     Fraksi mol
Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan.

Fraksi mol dilambangkan dengan X.

Contoh:
Suatu larutan terdiri dari 3 mol zat terlarut A den 7 mol zat terlarut B. maka:








2.      Molaritas (M)
Merupakan salah satu cara untuk menyatakan suatu konsentrasi larutan. Molaritas menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. Sehingga molaritas dirumuskan dengan:   




 


                                       Atau





Contoh:
1.      Sebanyak  9,8 gr  dilarutkan dalam air hingga volume 500 ml. Tentukan molaritas larutan yang terjadi !
Penyelesaian:
Dik      :          
               
               
Dit       :          
Jawab  :
                 =
                 =
   

2.      Berapa massa yang dibutuhkan untuk melarutkan air?

Penyelesaian:
Dik      :          
                        V

Dit       :


Jawab  :          
           


3.     Molalitas (m)
Molalitas larutan didefinisikan sebagai jumlah mol solut per kilogram solven (pelarut).

        

 



Contoh:
Hitunglah molalitas 4 gram NaOH (Mr = 40) dalam 500 gram air !

Penyelesaian:
Dik      :
           
           
Dit       :
Jawab  :
           
           


4.     Normalitas

Normalitas menyatakan jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1 liter larutan.
Untuk asam, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion H+.
Untuk basa, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion OH-. Antara Normalitas dan Molaritas terdapat hubungan :




a.       Asam

 




b.      Basa

 




BE = bobot ekuivale

Rumus yang digunakan untuk mencari Normalitas larutan sebagai berikut :


 




Dengan:
N = normalitas (mol/liter)
V = volume larutan (liter)
g = massa zat terlarut (gram)
Mr = massa molekul relatif zat terlarut

Contoh Soal :
1.             Berapa massa yang dibutuhkan untuk melarutkan H2C2O4 . 2H2O (Mr = 126) 0,1 N dalam volume 500L ?

Penyelesaian :
Volume       = 500 L
Normalitas = 0,1 N
Sisa ion H+ = 2
Mr               = 126
BE               =  Mr/sisa ion H+ = 126/2 = 63
N                 = 
0,1               = 
Gram           = 3,15 gram
B.   Pengenceran
Pengenceran larutan yaitu memperkecil konsentrasi larutan dengan jalan menambahkan sejumlah tertentu pelarut. Pengenceran menyebabkan volum dan kemolaran larutan berubah, tetapi jumlah zat terlarut tidak berubah.

Oleh karena pengenceran tidak mengubah jumlah mol zat terlarut, maka n1 = n2  atau
V1M1 = V2M2
V1       = Volume larutan sebelum pengenceran atau pemekatan
M1    = Kemolaran sebelum pengenceran atau pemekatan
V2       = Volume larutan sesudah pengenceran atau pemekatan
M2       = Kemolaran sesudah pengenceran atau pemekatan
Pada pencampuran dua larutan atau lebih yang konsentrasinya berbeda ( dengan zat-zat yang sejenis) maka berlaku rumus:

 





Keterangan:
MC            = molaritas campuran
A,B,C       = zat – zat yang dicampurkan

Pengenceran Larutan pekat
Kemolaran larutan pekat dapat ditentukan jika kadar dan massa jenisnya diketahui, yaitu dengan menggunakan rumus:  

 






Keterangan:
M         = kemolaran               
ρ          = massa jenis
kadar   = % massa                  
mm      = massa molar


Contoh Soal.   Menghitung Pengenceran Dan Pemekatan
1.       Asam sulfat komersial mengandung H2SO4 97%  massa. Jika massa jenisnya 1,8 g/mL, hitunglah kemolaran asam sulfat tersebut! ( Mr H2SO4 = 98)
Penyelesaian:
Dik      : Konsentrasi H2SO4    = 97 %
                        Massa jenis (⍴)    = 1,8 g/mL
Dit       : M...?
Dij       :         M
                       
                       
Jadi, kemolaran H2SO4 adalah  17,8 M

2.      Hitunglah volume  H2SO4 98 %  dengan massa jenis 1,8 kg/L yang diperlukan untuk membuat 200 mL larutan H2SO4  4M! (Mr H2SO4 = 98)
Penyelesaian:
Sebelum diencerkan:
                                        
                                        


Sesudah diencerkan:
                                        
                            
                                        

Jadi, volume H2SO4 yang diperlukan adalah 44,44 mL

3.      Sebanyak 150 mL larutan mengandung 87,75 gram NaCl (Mr = 58,5). Jika larutan ini diuapkan, volumenya menjadi 50 mL. Hitunglah konsentrasi larutan yang terjadi!
Penyelesaian :
Sebelum dipekatkan
V1     = 300 mL
= 10,005 M
Setelah dipekatkan
V2                 = 50 mL
M2               = ?
V1M1       = V2M2
150 mL x 10,005 M = 50 mL x M2
M2        = 30,015 M
Jadi, konsentrasi larutan sesudah  diperlukan adalah 30,015 M






BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan pelarut.
Menyatakan konsentrasi larutan ada beberapa macam, di antaranya:
a.       Fraksi mol: perbandingan antara jumlah mol suatu komponen dengan jumlah mol seluruh koponen yang terdapat dalam larutan.
b.      Molaritas (M) : jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.
c.       Mplalitas (m): jumlah mol larutan per kilogram pelarut. 
d.      Normalitas (N) : jumlah mol ekuialen zat terlarut dalam 1 liter larutan.
Pengenceran larutan yaitu memperkecil konsentrasi larutan dengan jalan menambahkan sejumlah tertentu pelarut. Pengenceran menyebabkan volume dan kemolaran larutan berubah, tetapi jumlah zat terlarut tidak berubah.









DAFTAR PUSTAKA










Comments

Popular posts from this blog

soal oliempiade pramuka penegak

Dalam pembahasan kali ini, saya memberikan contoh soal" pramuka yang sering digunakan baik oliempiade maupun lct pramuka, dalam soal ini terdapat PK (pengetahuan kepramukaan) maupun PU (pengetahuan umum), oke lahh gax usah mondar mandir yaa kan gax penting ,, heheheh... udah ngk sabar.. langsung saja yaa,, semoga bermanfaat.......... kritik dan saran harap di ruang komentar.. ini gann .. salam pramuka.. jawabannya lihat di sini http://hudhanewblog.blogspot.com/2015/02/jawaban-soal-oliempiade-pramuka-penegak.html LEMBAR SOAL 1.       Tanggal berapakah kepres tentang panji pramuka disahkan? a.        14 agustus 1960 b.       14 agustus 1961 c.        15 agustus 1960 d.       15 agustus 1961 e.        16 agustus 1962 2.       Siapakah penemu lambang tunas kelapa? a.        Husein mutahar b.       Boden powel c.        Dr.charrles jakson d.       sunarjo atmodipuro e.        KH.agus salim 3.       Saka yang bergerak dalam bidang kelautan ? a.        S

MAKALAH HAKEKAT IBADAH

MAKALAH KELOMPOK HAKEKAT IBADAH ( Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Al islam 2 dengan dosen pengampu Drs. H. Junaidi S,M. SOS.I) Oleh: Huda Hinggo Sapriki 14330026 Erik Almanar 1433002 3 Muhammad Sopian Bayu Tri Atmojo Yudi Wiyanoto Deni Syaifulloh 14330027 14330001 14330013 14330002 PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO 2015/2016 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkatrahmat dan hidayahnya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Drs. H. Junaidi S,M. SOS.I Selaku dosen mata kuliah Al Islam 2, serta kepada teman - teman yang telah membantu yaitu dengan memberi semangat dan motivasi untuk  menyelesaikan  tugas makalah ini. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata, dengan demikian kam

Makalalah Karakteristik Perkembangan Kemandirian dan Karier Remaja Serta Implikasinya Dalam Pendidikan

Karakteristik Perkembangan Kemandirian dan Karier Remaja Serta Implikasinya Dalam Pendidikan  (Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Perkembangan Peserta Didik dengan dosen pengampu : SITI NURLAILA, S.Psi., M.Psi.) Oleh : Kelompok 9 1.         IRDYA MEILANISA                           (14330016) 2.         GINA LAILATUL FAJRI                   (14330025) 3.         MUHAMMAD SOPIYAN                    (143300 27)                                       PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO 2015 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menye lesaikan penyusunan makalah ini dengan baik. Dalam menyelesaikan makalah ini penulis mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada : 1.                   Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan