Skip to main content

MAKALAH FOKTOR-FAKTOR PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK (PPD)

untuk covernya klik di sini

I.              PENDAHULUAN


1.1.  Latar Belakang
Faktor yang mempengaruhi perkembangan individu ini terjadi perbedaan pendapat di antara para penganut psikologi. Kelompok psikometrika radikal berpendapat bahwa perkembangan individu sekitar 90% ditentukan oleh factor hereditas dan pngaruh lingkungan, termasuk di dalam nya pendidikan, hanya memberikan konstribusi sekitar 10% saja. Kelompok ini memberikan bukti  bahwa individu yang memiliki hereditas intelektual unggul, pengembangan nya sangat mudah meskipun dengan intervensi lingkungan yang tidak maksimal,. Adapun individu yang memiliki hereditas intelektual rendah sering kali intervensi lingkungan sulit di lakukan meskipun sudah secara maksimal.
Sebaliknya, kelompok penganut pedagogis radikal amat yakin bahwa intervensi lingkungan, termasuk pendidikan, justru memiliki andil sekitar 80-85%, sedangkan hereditas hanya memberikan konstribusi 15-20% terhadap perkembangan individu. Syaratnya adalah memberikan kesempatan rentang waktu yang cukup bagi individu untuk mengembangkan intelektualnya secara maksimal. Perkembangan sebenarnya di pengaruhi oleh dua factor utama, yaitu hereditas dan lingkungan. Pengaruh kedua factor ini pada kenyataan nya tidk trpisa secara sendiri-sendiri melainkan seringkali merupakan resultan dari interaki kedunya.
1.2.  Rumusan Masalah
1.        Mengetahui pengaruh faktor nature terhadap perkembangan
2.        Mengetahui pengaruh faktor nurture terhadap perkembangan
3.        Mengetahui determinasi faktor nature dan nurture dalam perkembangan aspek-aspek psikofisik serta implikasinya dalam pendidikan.















II.      PEMBAHASAN

2.1.  Pengaruh Faktor Nature Terhadap Perkembangan
Salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap perkembangan individu adalah faktor ketururan yang merupakan pembawaan sejak lahir atau berdasarkan keturunan, seperti : konstitusi dan struktur fisik, kecakapan potensial (bakat dan kecerdasan). Berbeda dengan faktor lingkungan, faktor keturunan pada umumnya cenderung bersifat kodrati yang sulit untuk dimodifikasi.
Faktor nature adalah faktor bawaan yang diwariskan orang tua kepada anaknya yang disebut juga dengan aliran ‘Nativisme’ yaitu perkembangan individu semata-mata tergantung pada faktor dasar/pembawaan. Tokoh utama aliran ini yang terkenal adalah Schopenhauer.
Faktor nature atau genetika (hereditas) merupakan totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak atau segala potensi (baik fisik maupun psikis) yang dimiliki individu sejak masa konsepsi sebagai pewarisan dari pihak orang tua melalui gen-gen.
Semenjak dalam kandungan, anak telah memiliki sifat-sifst yang menentukan daya kerja intelektualnya. Secara potensi anak telah membawa kemungkinan apakah akan menjadi kemmpuan berfikir setara normal, di atas normal, atau di bawah normal. Namun, potensi ini tidak akan berkembang atau terwujud secara optimal apabila lingkungan tidak member kesempatan untuk berkembang. Oleh karena itu, peranan lingkungan sangat menentukan perkembngan intelektual anak.

Pada masa konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma) seluruh bawaan heredinitas individu dibentuk dari 23 kromosom (pasangan xx) dari ibu dan 23 kromosom (pasangan xy) dari ayah. Dalam 46 kromosom tersebut terdapat beribu-ribu gen yang mengandung sifat-sifat fisik dan psikis individu atau yang menentukan potensi-potensi hereditasnya.
Masa dalam kandungan sebagai periode yang kritis dalam perkembangan kepribadian individu, sebab tidak hanya sebagai saat pembentukan pola-pola kepribadian, tetapi juga sebagai masa pembentukan kemampuan-kemampuan yang menentukan jenis penyesuaian individu terhadap kehidupan setelah kelahiran.
Pengaruh gen terhadap kepribadian sebenarnya tidak secara langsung, karena yang dipengaruhi gen secara langsung adalah: (a) kualitas sistem syaraf, (b) keseimbangan biokimia tubuh, dan (c) struktur tubuh. Lebih lanjut dapat dikemukakan bahwa fungsi hereditas dalam kaitannya dengan perkembangan kepribadian adalah: (a) sebagai sumber bahan mentah kepribadian seperti fisik, intelegensi dan tempramen, (b) membatasi perkembangan kepribadian (meskipun kondisi lingkungan sangat kondusif), dan (c) mempengaruhi keunikan kepribadian

2.2.  Pengaruh Faktor Nurture terhadap Perkembangan
Faktor nurture adalah faktor yang mempengaruhi perkembangan individu itu sepenuhnya ditentukan oleh faktor lingkungan /pendidikan atau disebut juga dengan aliran ‘Empirisme’ yang menjadikan faktor lingkungan/pendidikan maha kuasa dalam menentukan perkembangan seorang individu menurut John Locke. Selain John Locke, adapun tokoh-tokoh lain yang mengemukakan pendapatnya mengenai penngertian lingkungan, antara lain:
1.    Menurut Urie Bronfrenbrenner & Ann Crouter (Sigelman & Shaffer), lingkungan perkembangan merupakan berbagai peristiwa, situasi atau kondisi di luar organisme yang diduga mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perkembangan individu.
2.    Menurut J.P. chaplin, lingkungan merupakan keseluruhan aspek atau fenomena fisik dan sosial yang mempengaruhi organismeindividu.
3.    Menurut Joe Kathena, lingkungan merupakan segala sesuatu
Nurture mengacu pada kondisi lingkungan dan yang mendukung pengembangan. Tanaman membutuhkan sinar matahari, air, dan suhu yang tepat untuk tumbuh-dan dibantu bantu seseorang untuk menarik rumput liar di sekitarnya dan menambahkan pupuk. Anak-anak juga perlu dipupuk: mereka membutuhkan cinta dan dukungan dari orang tua, saudara, keluarga, guru, teman sebaya, dan orang lain, hal tersebut penting dalam hidup mereka. Anak-anak bisa sangat dipengaruhi oleh bagaimana orang-orang membina mereka. Lingkungan perkembangan siswa adalah keseluruhan adalah keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik/alam atau sosial yang mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan individu.
Faktor lingkungan yang dibahas pada paparan berikut adalah lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya,masyarakat dan media massa. 

a.         Lingkungan Keluarga
M.I. Soelaeman mengemukakan pendapat para ahli mengenai pengertian kaluarga, yaitu:
1.    F.J. Brown berpendapat bahwa keluarga dapat diartikan dua macam, yaitu a) dalam arti luas, kaluarga meliputi semua pihak yang ada hubungan darah atau keturunan yang dapat dibandingkan dengan “clan” atau marga; b) dalam arti sempit kaluarga meliputi orangtua dan anak.
2.    Marciver menyebutkan ciri khas keluarga yang umum terdapat dimana-mana, yaitu a) hubungan berpasangan kedua jenis; b) perkawinan atau bentuk ikatan lain yang mengokohkan hubungan tersebut; c)pengakuan akan keturunan; d) kehidupan ekonomis yang diselenggarakan dan dinikmati bersama, dan e) kehidupan berumah tangga.
Lingkungan memiliki peran penting dalam mewujudkan kepribadian anak. Khususnya lingkungan keluarga. Lingkungan sosial yang lebih banyak berpengaruh terhadap perkembangan individu adalah lingkungan keluarga. Kedua orang tua adalah pemain peran ini. Peran lingkungan dalam mewujudkan kepribadian seseorang, baik lingkungan pra kelahiran maupun lingkungan pasca kelahiran adalah masalah yang tidak bisa dipungkiri khususnya lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga adalah sebuah basis awal kehidupan bagi setiap manusia.
Lingkungan keluarga dipandang sebagai faktor penentu utama terhadap perkembangan anak. Alasan tentang pentingnya peranan keluarga bagi perkembangan anak adalah: (a) keluarga merupakan kelompok sosial pertama yang menjadi pusat identifikasi anak, (b) keluarga merupakan lingkungan pertama yang mengenal nilai-nilai kehidupan kepada anak, (c) orang tua dan anggota keluarga lainnya “Significant People” bagi perkembangan kepribadian anak, (d) keluarga sebagai institusi yang memfasilitasi kebutuhan dasar insani (manusiawi), baik yang bersifat fisik-biologis, maupun sosiopsikologis, dan (e) anak banyak menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga.
Menurut Hammer dan Turner (Adiasri T.A., 2008:8) peranan orang tua yang sesuai dengan fase perkembangan anak adalah:
1. Pada masa bayi berperan sebagi perawat (caregiver)
2. Pada masa kanak-kanak sebagaipelindung (protector)
3. Pada usia pra-sekolah sebagai pengasuh (nurturer)                            
4. Pada masa sekolah dasar sebagai pendorong (encourager)
5. Pada masa pra-remaja dan remaja berperan sebagai konselor (counselor)

b.        Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan pelatihan dalam rangka membantu para siswa agar mampu mengembangkan potensinya secara optimal, baik yang menyangkut aspek moral-spiritual, intelektual, emosional, sosial maupun fisik-motoriknya.
Hurlock (1986:322) mengemukakan bahwa sekolah merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian anak, baik dalam secara berpikir, bersikap, maupun berprilaku. Sekolah berperan sebagai subtitusi keluarga, dan guru sebagai substitusi orang tua.        
c.         Kelompok Teman Sebaya (Peer Group)
Kelompok teman sebaya sebagai lingkungan sosial bagi anak mempunyai peran yang cukup penting bagi perkembangan dirinya. Melalui kelompok sebaya, anak dapat memenuhi kebutuhannya untuk belajar berinteraksi sosial (berkomunikasi dan bekerjasama), belajar menyatakan pendapat dan perasaan orang lain, belajar tentang norma-norma kelompok, dan memperoleh pengakuan dan penerimaan sosial.
Makin bertambah umur, si anak makin memperoleh kesempatan lebih luas untuk mengadakan hubungan-hubungan dengan teman-teman sebayanya, sekalipun dalam kenyataannya perbedaan-perbedaan umur yang relatif besar tidak menjadi sebab tidak adanya kemungkinan melakukan hubungan-hubungan dalam suasana bermain.
Anak yang bertindak langsung atau tidak langsung sebagai pemimpin, atau yang menunjukkan ciri-ciri kepemimpinan dengan sikap-sikap menguasai anak-anak lain, akan besar pengaruhnya terhadap pola-pola sikap atau pola-pola kepribadian. Konflik-konflikterjadipadaanakbilamananorma-normapribadisangatberlainandengannorma-norma yang ada di lingkunganteman-teman. Di satupihakiainginmempertahankanpola-polatingkahlaku yang diperoleh di rumah, sedangkan di pihak lain lingkunganmenuntutsianakuntukmemperlihatkanpola yang lain, yang bertentangandenganpola yang sudahada, atausebaliknya.
Makin kecil kelompoknya, di mana hubungan-hubungan erat terjadi, makin besar pengaruh kelompok itu terhadap anak, bila dibandingkan dengan kelompok yang besar yang anggota-anggota kelompoknya tidak tetap.
Pengaruh kelompok teman sebaya terhadap anak bisa positif atau negatif. Berpengaruh positif apabila para anggota kelompok itu memiliki sikap dan perilaku positif atau berakhlak mulia. Sementara yang negatif apabila para anggota kelompoknya berperilaku menyimpang, kurang memiliki tata krama, atau berakhlak buruk. Terkait dengan pengaruh negatif dari kelompok sebaya terhadap anak, Healy dan Browner menemukan bahwa 67% dari 3.000 anak nakal di Chicago ternyata karena mendapat pengaruh dari teman sebayanya (M. ARIFIN, 1978:131). 
d.        Masyarakat
Lingkunganmasyarakatdapatberperanmembentukkarakteranak .Misalnyalingkungantempattinggal di asramapolisiatautentara, anak-anak yang tinggaldisanacenderunglebihberanikarenamerekamerasakanadanya label dariorangtuanya.Merekajugabesikaplebihsemena-menakepadateman-temannya yang lain. Lingkungan yang sepertiiniakanmembentukkarakteranakmenjadikeras, pribadi yang galak, apa yang diainginkanharussegeraterlaksana. Ataupundenganmemilihtinggal di tengah-tengahkotabesar, yang manasesamatetanggataksalingmengenalsatusamalain, lingkungan yang sepertiinidapatmembentukkarakter yang tidakbaikjugapadaanak, anakjaditerbiasauntuktidakpekaterhadap orang lain, merasatidakmemerlukan orang lain dalamhidupnya, sikapindividualismenyajugaakansangatterlihat.
Lingkunganmasyarakatjugadapatberpengaruhsebaliknyayaituberpengaruhbaikbagianak.Misalnyadenganmemilihtinggal di sebuahperkampungan di pinggirankota. Yang di lingkungantersebutterdapat masjid, pararemajanya pun aktifdanantusiasdalamkegiatan-kegiatansyiar agama untukmasyarakatsekitar, baikorangtua, remajabahkananak-anakkecil.Suasanalingkunganmenjadihidup, dinamis, agamis, harmonissertamenyenangkanhatimasyarakat yang tinggal di lingkungantersebut.Anak-anakpunterbentukkarakter yang sopansantun, beradaptasi, berempati, sertadapatmenjadimanusia yang berjiwasosial.Kondisi masyarakat yang kumuh danserba kekurangan akan sangat mempengaruhi aktifitas dan semangat belajar siswa.
e.         Media Massa
Media massa adalah faktor lingkungan yang dapat merubah atau mempengaruhi prilaku masyarakat melalui proses-proses. Media massa juga sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan seseorang, dengan adanya media massa, seorang anak dapat mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan dengan pesat. Media massa dapat merubah prilaku seseorang ke arah positif dan negatif. Contoh media massa yang sangat berpengaruh adalah media massamassa saat ini berkembang semakin canggih. Semakin canggih suatu media massa maka akan semakin terasa dampaknya bagi kehidupan kita. elektronik antara lain televisi. Televisi sangat mudah mempengaruhi masyarakat, khususnya anak-anak yang dalam perkembangan melalui acara yang disiarkannya. Media.Salah satu media massa yang dewasa ini sangat menarik perhatian warga masyarakat khususnya anak-anak adalah televisi. Televisi sebagai media massa elektronik mempunyai misi untuk memberikan informasi, pendidikan dan hiburan kepada para pemirsanya. Dilihat dari sisi ini, televisi bisa memberikan dampak positif bagi warga masyarakat (termasuk anak-anak) karena melalui tayangan yang disajikan mereka memperoleh:
1.      Berbagai informasi yang dapat memperluas wawasan pengetahuan tentang berbagai aspek kehidupan.
2.      Hiburan, baik yang berupa film maupun musik.
3.      Pendidikan, baik yang bersifat umum maupun agama. 
2.3.       Determinasi Faktor Nature dan Nurture dalam Perkembangan Aspek-Aspek Psikofisik Individu serta Implikasinya dalam Pendidikan

Masalah nature-nurture melibatkan debat mengenai apakah perkmbangan paling dipengaruhi oleh nature atau nurture (Kagan & Fox, 2006; Kagan & Herschkowitz, 2005; Lippa, 2005). Nature mewakili warisan biologis seseorang, sedangkan nurture pada  pengalaman lingkungannya. Hampir tidak ada seorang  pun saat ini yang membantah bahwa perkembangan dapt dijelaskan oleh nature saja atau nurture saja. Tetapi beberapa (pendukung “ nature”) menyatakan bahwa pengaruh terpenting pada perkembangan adalah warisan biologis, dan yang lain (pendukung “nurture”) menyatakan bahwa pengalaman lingkunganlah yang merupakan pengaruh terpenting.
Berdasarkan pendukung nature, seperti halnya sekuntum bunga matahari tumbuh dengan rapi kecuali bunga tersebut rusak oleh lingkungan yang tidak bersahabat demikian pula seseorang. Ragam lingkungan dapat sangat banyak, tetapi cetak biru genetik menghasilkan kesamaandalam pertumbuhan dan perkembangan. Kita berjalan sebelum kita berbicara, bicara satu kata sebelum dua kata, tumbuh dengan cepat di masa bayi dan melambat di masa kanak-kanak awal, dan mengalami gejolak hormon seksual di masa puber. Lingkungan yang ekstrem yaitu secara psikologis tidak bersahabat dapat menghambat perkembangan, tetapi pendukung nature menekankan pengaruh kecenderungan-kecenderungan yang secara genetik dihubungkan dengan manusia.
Di sisi lain, psikolog lain menekankan kepentingan nurture,atau pengalaman lingkungan, pada perkembangan. Pengalaman mengatur keseluruh lingkungan biologis seseorang ( nutrisi, perawatan kesehatan, obat-obatan, dan kecelakaan fisik
 ) hingga lingkungan sosialnya (keluarga, teman sebaya, sekolah, masyarakat, media, dan budaya ). Sebagai contoh, diet seorang anak dapat mempengaruhi seberapa tinggi anak tersebut akan tumbuh dan bahkan seberapa efektif anak berfikir dan memecahkan masalah. Tidak masalah bagaimana genetisnya, anak yang dilahirkan dan dibesarkan di sebuah desa miskin di Bangladesh dan anak di pinggiran kota Denver lebih mungkin memiliki keterampilan yang berbeda. Cara berpikir berbeda mengenai dunia, dan cara yang berbeda dalam berhungungan dengan orang lain.
Pendidikan keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama adalah modal utama bagi perkembangan anak ke depannya. Selanjutnya sekolah sebagai lembaga pendidikan kedua yang formal berfungsi sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan pribadi anak dan mengembangkan potensi yang ada pada anak. Serta masyarakat sebagai lembaga pendidikan ketiga sesudah keluarga dan sekolah mempunyai sifat dan fungsi yang berbeda dengan ruang lingkup dengan batasan yang tidak jelas dan keanekaragaman bentuk kehidupan sosial serta berjenis-jenis budayanya yang tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai sosial budaya yang dijunjung tinggi oleh semua lapisan masyarakat.
Dalam perkembangan individu, faktor nature dan nurture adalah penentu perkembangan aspek-aspek psikofisik individu. Aspek-aspek perkembangan individu meliputi fisik, intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral, dan agama. Perkembangan fisik meliputi pertumbuhan sebelum lahir dan pertumbuhan setelah lahir. Intelektual (kecerdasan) atau daya pikir merupakan kemampuan untuk beradaptasi secara berhasil dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya. Sosial, setiap individu selalu berinteraksi dengan lingkungan dan selalu memerlukan manusia lainnya. Emosi merupakan perasaan tertentu yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu. Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan yang lain. Moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral. Agama merupakan kepercayaan yang dianut oleh individu.
Perkembangan seseorang adalah hasil dari faktor bawaan dan lingkungan (nature vs nurture). Dalam hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan keluarga terhadap perkembangan awal anak sangat penting karena disinilah awal mula dari pendidikan anak, yang mana orang tua sebagai guru, anak akan mencontoh apa yang dilakukan
MenurutSantlockada 3 cara nature dan nurture
~ interaksigenotipedenganlingkungansecaraaktif. Seperti orang tua yang mempunyai genetic rajinberpetualangmakaanaknyajugaseringdiajakberpetualangketempatwisata.Sehinggatidakdipungkirianaktersebutakanikutsenangberpetualangan.
~ interaksigenotipedenganlingkungansecaraevokatif. Sepertianak yang mempunyaisikapramahakanmendapatkanbanyakteman, berbedadengananakpendiamakanmendapatkanteman yang sedikitkarenatidakmengalamiinteraksi yang banyak.
~ interaksigenotipedanlingkungansecarapasif. Sepertianak yang mempunyaikesukaanberolahgamakaanaktersebutakanberadapadalingkungan yang sukaberolahraga. Sehinggaanaktersebutdapatmenampilkanketerampilannya.




III.      KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari pembahasan di atas antara lain sebagai berikut :
1.      Faktor nature (hereditas) adalah faktor bawaan yang diwariskan orang tua kepada anaknya dengan segala potensi (baik fisik maupun psikis)
2.      Pengaruh nature tidak secara langsung  mempengaruhi kepribadian anak,tetapi juga sebagai pembentukan kemampuan-kemampuan yang menentukan jenis penyesuaian individu serta potensi terhadap kehidupan setelah kelahiran.
3.      Faktor nurture adalah faktor yang mempengaruhi perkembangan individu yang ditentukan oleh faktor lingkungan /pendidikan dan mengacu pada kondisi lingkungan dan yang mendukung pengembangan.
4.      Lingkungan sosial yang lebih banyak berpengaruh terhadap perkembangan individu adalah lingkungan keluarga karena merupakan basis awal kehidupan bagi setiap manusia.
5.      Perkembangan seseorang adalah hasil dari faktor bawaan dan lingkungan (nature vs nurture) penentu perkembangan aspek-aspek psikofisik individu. Keluarga sebagai modal utama perkembangan anak ke depannya, sekolah sebagai pembentukan pribadi dan mengembangkan potensi, masyarakat sebagai pembentuk pemahaman dari nilai-nilai sosial budaya





DAFTAR PUSTAKA

Ali Muhammad dan Muhammad Asrori. 2012.Psikologi Remaja. Jakarta:  PT. Bumi Aksara
Makmun, Abin Syamsuddin. 2007. Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Santrock, John W.2007.Perkembangan Anak.Jakarta:Erlangga
Yusuf, Syamsu dan Nani M. Sugandhi. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Comments

Popular posts from this blog

soal oliempiade pramuka penegak

Dalam pembahasan kali ini, saya memberikan contoh soal" pramuka yang sering digunakan baik oliempiade maupun lct pramuka, dalam soal ini terdapat PK (pengetahuan kepramukaan) maupun PU (pengetahuan umum), oke lahh gax usah mondar mandir yaa kan gax penting ,, heheheh... udah ngk sabar.. langsung saja yaa,, semoga bermanfaat.......... kritik dan saran harap di ruang komentar.. ini gann .. salam pramuka.. jawabannya lihat di sini http://hudhanewblog.blogspot.com/2015/02/jawaban-soal-oliempiade-pramuka-penegak.html LEMBAR SOAL 1.       Tanggal berapakah kepres tentang panji pramuka disahkan? a.        14 agustus 1960 b.       14 agustus 1961 c.        15 agustus 1960 d.       15 agustus 1961 e.        16 agustus 1962 2.       Siapakah penemu lambang tunas kelapa? a.        Husein mutahar b.       Boden powel c.        Dr.charrles jakson d.       sunarjo atmodipuro e.        KH.agus salim 3.       Saka yang bergerak dalam bidang kelautan ? a.        S

MAKALAH HAKEKAT IBADAH

MAKALAH KELOMPOK HAKEKAT IBADAH ( Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Al islam 2 dengan dosen pengampu Drs. H. Junaidi S,M. SOS.I) Oleh: Huda Hinggo Sapriki 14330026 Erik Almanar 1433002 3 Muhammad Sopian Bayu Tri Atmojo Yudi Wiyanoto Deni Syaifulloh 14330027 14330001 14330013 14330002 PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO 2015/2016 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkatrahmat dan hidayahnya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Drs. H. Junaidi S,M. SOS.I Selaku dosen mata kuliah Al Islam 2, serta kepada teman - teman yang telah membantu yaitu dengan memberi semangat dan motivasi untuk  menyelesaikan  tugas makalah ini. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata, dengan demikian kam

Makalalah Karakteristik Perkembangan Kemandirian dan Karier Remaja Serta Implikasinya Dalam Pendidikan

Karakteristik Perkembangan Kemandirian dan Karier Remaja Serta Implikasinya Dalam Pendidikan  (Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Perkembangan Peserta Didik dengan dosen pengampu : SITI NURLAILA, S.Psi., M.Psi.) Oleh : Kelompok 9 1.         IRDYA MEILANISA                           (14330016) 2.         GINA LAILATUL FAJRI                   (14330025) 3.         MUHAMMAD SOPIYAN                    (143300 27)                                       PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO 2015 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menye lesaikan penyusunan makalah ini dengan baik. Dalam menyelesaikan makalah ini penulis mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada : 1.                   Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan